TNBTS Blacklist Tour Leader 5 Tahun karena Bawa Pendaki Ilegal ke Semeru
Ranu Kumbolo.
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjatuhkan sanksi blacklist selama lima tahun kepada seorang tour leader bernama Chintami Mutiara Rachma Putri asal Tuban. Ia terbukti membawa pendaki ilegal yang tidak terdaftar dalam sistem resmi pendakian Gunung Semeru.
Kasus ini terungkap setelah Chintami hanya mendaftarkan sebagian anggota rombongan melalui situs resmi bromotenggersemeru.id, sementara satu peserta tambahan dibawa lewat lahan pertanian milik warga Desa Ranupani.
Upaya itu dilakukan untuk menghindari pengecekan di pos pendakian Sinder Ong.
Aksi tersebut berhasil digagalkan berkat laporan warga dan ketelitian petugas TNBTS. Pendaki ilegal diminta kembali ke basecamp, sementara Chintami langsung diberikan sanksi tegas berupa blacklist.
“Betul ada yang di-blacklist lima tahun ke Semeru. Memang sempat terjadi upaya menerobos jalur pendakian Gunung Semeru melewati lahan pertanian milik masyarakat Desa Ranupani,” ujar Pranata Humas TNBTS, Endrip Wahyutama dilansir dari Kompas.
Menurut Endrip, tindakan membawa pendaki ilegal tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan keselamatan.
“Dalam hal ini, pendaki diposisikan sebagai korban karena mendapatkan arahan tidak sesuai dari tour leader,” tegasnya.
Chintami sendiri telah menandatangani surat pernyataan pada 13 September 2025 yang berisi pengakuan pelanggaran sekaligus kesediaan menerima sanksi blacklist. Dalam surat bermaterai tersebut, ia menulis,
“Berdasarkan kesalahan di atas, maka saya bersedia mendapatkan sanksi tegas berupa blacklist selama 5 tahun. Jika saya berusaha melakukan pendakian hingga batas waktu tersebut maka saya bersedia menerima sanksi tegas yang berlaku.”
TNBTS menegaskan bahwa penjatuhan sanksi ini menjadi bentuk efek jera bagi pelaku wisata yang mencoba melanggar aturan. Penegakan regulasi, termasuk blacklist, diharapkan mampu menjaga keamanan, keselamatan, dan kelestarian ekosistem Gunung Semeru. (may)
