Produk Lumajang Bikin Bangga di Surabaya, UMKM Siap Tembus Pasar Dunia
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Sorotan utama dalam ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 di Grand City Surabaya bukan hanya keragaman motif dari seluruh Nusantara. Tahun ini, giliran Lumajang yang tampil beda dan mencuri perhatian lewat karya-karya kriya yang sarat nilai budaya dan siap menembus pasar global.
Dalam pembukaan acara pada Rabu (30/4/2025), Ketua Dekranasda Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, hadir langsung membawa semangat baru bagi para pelaku UMKM.
Ia menegaskan bahwa keikutsertaan Lumajang bukan sekadar pamer produk, tetapi bagian dari strategi untuk membuka peluang ekonomi yang lebih luas.
“Kegiatan ini bukan hanya soal promosi, tapi juga tentang nilai tambah ekonomi. Produk batik dan bordir dari Lumajang punya potensi besar. Kami hadir membawa semangat bahwa UMKM Lumajang siap naik kelas,” ujar Dewi Natalia.
Dengan mengusung tema “The Best Typical Fashion of Indonesia for The World”, pameran ini menjadi ajang penting mempertemukan kreativitas lokal dengan peluang pasar global. Di tengah keberagaman motif dari berbagai daerah, kerajinan Lumajang tampil menonjol dengan kekhasan yang mewakili kearifan lokal.
Tak hanya membawa produk berkualitas, Dekranasda Lumajang juga memperkuat ekosistem UMKM dengan mendorong digitalisasi, memperluas jejaring usaha, hingga memfasilitasi pelatihan dan akses permodalan dari pemerintah daerah.
Tak kalah menarik, pameran ini juga membuka ruang edukasi. Masyarakat diajak mengenal lebih dalam proses kreatif di balik produk kriya, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap kerajinan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
Di akhir sambutannya, Dewi Natalia menyampaikan harapan besar: Lumajang ke depan bisa memiliki Galeri Dekranasda yang representatif.
“Semoga suatu saat nanti kita punya galeri Dekranasda di Lumajang. Jadi, kalau ada wisatawan atau turis yang datang, kita bisa langsung mengenalkan hasil karya daerah kita. Ini akan menjadi etalase kebanggaan Lumajang,” ungkapnya.
Pameran ini masih akan berlangsung hingga 4 Mei 2025 dan menjadi tempat berkumpulnya ide, kreasi, dan kolaborasi dari berbagai daerah. Sebuah panggung yang membuktikan bahwa produk lokal punya tempat di hati dunia. (may)
