Wakul Bu Tjipto, Resto di Lumajang Langganan Turis

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Di jantung kota Lumajang, Jawa Timur, berdiri sebuah restoran yang bukan hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga pengalaman budaya yang otentik. Wakul Bu Tjipto, demikian nama restoran tersebut, telah menjadi magnet bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang mencari cita rasa lokal dan suasana yang berbeda.
Edy Widjaya, pemilik Wakul Bu Tjipto, mengungkapkan bahwa restorannya lebih dari sekadar tempat makan.
“Wakul Bu Tjipto ini nggak cuman makanan. Kita jual kebudayaan, kearifan lokal, ada yang ngomong pelayanan. Kayak sopan santun, adab, itu yang kita kenalkan. Termasuk dari atmosfer. Yang dicari turis luar negeri ini yang nggak ada di negara mereka. Buat apa jauh-jauh ke sini kalau ada di mereka,” ujarnya.
Salah satu daya tarik utama Wakul Bu Tjipto adalah desain arsitekturnya yang unik. Bangunan restoran didominasi oleh material alami seperti bambu dan kayu, dengan sentuhan ukiran khas yang membedakannya dari tempat lain.
“Arsitektur saya ngomong. Dari bambu-bambuan kayu-kayuan. Walaupun sama kayu-kayuan di Jawa, Madura atau tempat lain, tapi ukirannya beda,” jelas Edy.
Namun, Wakul Bu Tjipto tidak hanya mengandalkan tampilan fisik. Restoran ini juga berupaya untuk memperkenalkan kearifan lokal Lumajang kepada para pengunjungnya.
Edy menekankan pentingnya memahami sejarah dan budaya daerah sendiri sebelum dapat menjualnya kepada orang lain.
“Kita harus jual kearifan lokal. Kita kenali potensi kita dimana kita dilahirkan dulu. Saya harus kenal sejarah Lumajang, saya harus kenal kebudayaan Lumajang. Sehingga kita bisa kenal kebudayaan Lumajang untuk kita jual,” katanya.
Dengan target pasar yang semakin mengarah ke wisatawan internasional, Wakul Bu Tjipto terus berbenah diri untuk memenuhi kebutuhan dan harapan para pelanggannya.
“Mix sih. Sebenarnya saya nyari memang mix (pelanggannya, red). Tapi harapannya sih ke Internasional. Karena siapa lagi yang mau ngopeni turis?” ungkap Edy.
Namun demikian, Ia harus melakukan beberapa penyesuaian di restorannya. Antara lain dengan menyediakan fasilitas toilet kering, yang lebih disukai oleh wisatawan asing, serta ketersediaan sumpit bagi pengunjung dari Tiongkok.
Selain itu, staf restoran juga diharapkan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang memadai untuk berkomunikasi dengan pelanggan dari berbagai negara.
Wakul Bu Tjipto membuktikan bahwa bisnis kuliner dapat menjadi sarana untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal. Dengan kombinasi hidangan lezat, suasana yang unik, dan pelayanan yang ramah, restoran ini berhasil menarik perhatian wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi pariwisata Lumajang. (may)
Tonton videonya: