Tebu dan Pisang Jadi Komoditas Pertanian Andalan di Lumajang

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu daerah sentra perkebunan terkemuka di Jawa Timur.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian setempat mencatat, sektor perkebunan di Lumajang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, dengan berbagai komoditas unggulan yang tersebar di hampir seluruh kecamatan.
Tebu dan Pisang, Komoditas Andalan
Tebu masih menjadi primadona hasil perkebunan di Lumajang. Dengan luas areal mencapai 23,4 ribu hektar, produksi tebu tahun 2024 tercatat sekitar 2.225,9 ribu ton.
Angka ini menempatkan Lumajang sebagai salah satu penyumbang gula terbesar di Jawa Timur, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional di sektor gula.
Selain tebu, pisang juga menjadi komoditas unggulan dengan produksi mencapai 115,6 ribu ton dari luas areal 3,1 ribu hektar.
Sentra produksi pisang tersebar di kecamatan Pasrujambe, Senduro, Tempursari, dan Gucialit. Pisang Lumajang dikenal memiliki kualitas baik dan banyak dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Ragam Komoditas Perkebunan Lain
Tak hanya tebu dan pisang, Lumajang juga menghasilkan beragam komoditas perkebunan lain seperti:
- Kelapa: 8,1 ribu ton (luas areal 8,4 ribu ha)
- Kopi: 2,7 ribu ton (luas areal 4,7 ribu ha)
- Cengkeh: 0,3 ribu ton (luas areal 1,2 ribu ha)
- Kakao: 0,6 ribu ton (luas areal 2,3 ribu ha)
- Tembakau: 1,2 ribu ton
Komoditas-komoditas tersebut tersebar di berbagai kecamatan, dengan kopi dan kakao banyak ditemukan di daerah pegunungan seperti Pronojiwo, Pasrujambe, dan Senduro.
Sementara kelapa dan cengkeh lebih banyak di lahan kering dan pekarangan masyarakat.
Dukungan Infrastruktur dan Inovasi
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mendorong pengembangan sektor perkebunan melalui berbagai program, seperti penyuluhan pertanian, bantuan bibit unggul, serta peningkatan infrastruktur jalan menuju sentra-sentra produksi.
Inovasi pemasaran juga dilakukan dengan memanfaatkan platform digital agar produk perkebunan Lumajang semakin dikenal luas.
Meski sektor perkebunan Lumajang menunjukkan tren positif, tantangan seperti fluktuasi harga, serangan hama, dan perubahan iklim masih menjadi perhatian utama.
Pemerintah daerah bersama petani diharapkan terus berinovasi dan menjaga kualitas hasil perkebunan agar tetap kompetitif di pasar nasional maupun internasional.
Dengan potensi yang dimiliki, Lumajang optimis mampu mempertahankan posisinya sebagai lumbung komoditas perkebunan di Jawa Timur dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakatnya. (may)
Baca juga: Bunda Indah Serahkan Gas Tikus ke Petani Sidorejo untuk Atasi Serangan Hama