Sumur Bor dan SPAM Senilai Rp970 Juta Hadirkan Air Bersih untuk 220 KK di Penawungan Lumajang

Lumajang (mediacenterlumajang.com) — Akses air bersih akhirnya hadir bagi 220 kepala keluarga (KK) di Desa Penawungan, Kecamatan Ranuyoso. Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi menghadirkan solusi konkret melalui pembangunan sumur bor dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dalam program Setor Madu (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu), Selasa (22/7/2025).
Sumur bor sedalam 98 meter yang berlokasi di lahan milik warga, Abah Kholil, Dusun Curah Bindu, telah selesai dibangun sejak Agustus 2024 dengan dana APBD senilai Rp200 juta. Kini, sumur tersebut telah mengalirkan air bersih dan siap dimanfaatkan warga.
“Semoga dengan adanya sumur ini, masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) saat meninjau lokasi bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha).
Tak berhenti di sumur bor, pembangunan tahap lanjutan berupa SPAM akan segera dimulai. Melalui PAK APBD 2025, Pemkab Lumajang mengalokasikan anggaran Rp770 juta untuk membangun dua reservoir, rumah pompa, rumah panel, jaringan listrik, hingga perpipaan sepanjang 6,9 kilometer. Proyek ini juga mencakup 25 sambungan rumah (SR) untuk mendistribusikan air bersih langsung ke rumah-rumah warga.
Proyek SPAM dijadwalkan mulai 19 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung dalam 90 hari kalender. Tender telah selesai, dan pembangunan tinggal menunggu eksekusi.
Wakil Bupati Mas Yudha menegaskan pentingnya proyek ini. “Semoga sumur bor ini bisa membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Dusun Curah Bindu dan Dusun Krajan,” ucapnya.
Selama ini, warga hanya mengandalkan air tadah hujan atau sumur dangkal yang kerap mengering saat kemarau. Dengan hadirnya sumur bor dan sistem distribusi baru, krisis air yang telah berlangsung bertahun-tahun dipastikan berakhir.
Langkah ini menunjukkan komitmen nyata Pemkab Lumajang dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat secara merata dan berkelanjutan. Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan infrastruktur, Setor Madu menjadi jembatan antara kebutuhan warga dan respons nyata pemerintah. (may)