Sejarah Masjid Agung KH. Anas Machfudz Lumajang

Lumajang (mediacenterlumajang.com) Masjid Agung KH. Anas Machfudz di Lumajang, Jawa Timur, merupakan salah satu masjid besar di Lumajang.
Masjid ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang dimulai dari sebuah langgar kecil yang dibangun oleh Laskar Diponegoro pada abad ke-19.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang sejarah dan perkembangan Masjid Agung KH. Anas Machfudz Lumajang.
Awal Mula dan Pengembangan
Masjid Agung KH. Anas Machfudz awalnya merupakan sebuah langgar kecil yang didirikan oleh pasukan Pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Masehi.
Langgar ini kemudian berkembang menjadi masjid yang lebih besar dan dikenal sebagai Masjid Jami’ Lumajang.
Pada tahun 1940, masjid ini mulai dibangun secara lebih formal dan menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat setempat.
Renovasi dan Perluasan
Selama beberapa dekade, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Pada tahun 1968, di bawah kepemimpinan Bupati Lumajang N.G. Subowo, masjid ini direnovasi menjadi tiga kali lebih luas dari ukuran awalnya.
Kemudian pada tahun 1987, di masa Bupati Karsid, masjid ini mengalami pemugaran total, yang mengubah arsitektur Jawa Kuno menjadi bangunan yang lebih modern dengan penambahan menara dan kubah.
Pada tahun 2002-2003, masjid ini mengalami renovasi besar-besaran lagi, yang meliputi penambahan fasilitas dan peningkatan arsitektur.
Nama masjid ini kemudian diubah menjadi Masjid Agung KH. Anas Machfudz pada tahun 2003, sebagai penghormatan kepada ulama terkemuka di Lumajang yang berjasa dalam memajukan pendidikan Islam dan perawatan masjid ini.
KH Anas Machfudz, Ulama Karismatik
KH. Anas Machfudz adalah seorang ulama kharismatik yang sangat berpengaruh di Lumajang. Beliau lahir pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1989.
KH. Anas Machfudz dikenal sebagai santri kepercayaan KH. Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, tempat ia belajar dari tahun 1923 hingga 1928.
Setelah itu, beliau mendirikan Madrasah Nurul Islam di Lumajang dan berperan penting dalam memajukan pendidikan Islam di daerah tersebut.
Selain itu, KH. Anas Machfudz juga merupakan pendiri Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Lumajang pada tahun 1934. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, serta pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Agama Lumajang dari tahun 1950 hingga 1959.
Masjid Agung KH. Anas Machfudz Lumajang memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang mencerminkan peran pentingnya dalam kehidupan masyarakat Lumajang.
Dari awalnya sebagai langgar kecil hingga menjadi masjid agung yang megah, masjid ini terus berkembang dan berperan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Nama KH. Anas Machfudz yang diabadikan sebagai nama masjid ini merupakan penghormatan atas jasanya dalam memajukan pendidikan Islam dan kehidupan masyarakat di Lumajang. (may)