Sejarah Lumajang Dijuluki Kota Pisang
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Lumajang, sebuah kabupaten di Jawa Timur, dikenal luas sebagai “Kota Pisang” karena kemampuan produksi pisang yang sangat tinggi. Julukan ini tidak hanya mencerminkan potensi ekonomi daerah, tetapi juga memiliki akar sejarah yang kaya.
Berikut adalah sejarah singkat mengapa Lumajang dijuluki “Kota Pisang”. Jadi, simak artikel ini sampai akhir ya!
Asal Usul Nama Lumajang
Nama Lumajang berasal dari kata “Lamajang”, yang sudah tercatat dalam berbagai prasasti dan naskah kuno sejak abad ke-12. Pada masa itu, Lamajang merupakan bagian dari Kerajaan Kediri, yang menjadi sentra agama Hindu di wilayah tersebut.
Letak geografis Lumajang di lereng Gunung Semeru membuatnya strategis untuk kegiatan spiritual dan ekonomi. Makanya ada pura tertua juga di Lumajang yaitu Pura Mandhara Giri Semeru Agung.
Sejarah Sebagai Pusat Pertanian
Lumajang telah lama menjadi pusat pertanian, terutama dalam produksi pisang. Kecamatan Senduro dan Pasrujambe adalah sentra utama penghasil pisang di Lumajang, dengan produksi mencapai ratusan ribu ton setiap tahun.
Pisang Agung dan Pisang Mas Kirana adalah dua varietas unggulan yang paling terkenal dari daerah ini. Olahannya sekarang sudah mulai beragam. Mulai dari keripik pisang, sale pisang, hingga rambak pisang.
Perkembangan Menjadi Kota Pisang
Julukan “Kota Pisang” bukan hanya karena produksi pisang yang melimpah, tetapi juga karena peran pisang dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Lumajang. Pisang menjadi bagian integral dari budaya dan perekonomian lokal, dengan berbagai jenis olahan pisang yang dihasilkan.
Dalam beberapa dekade terakhir, Lumajang terus mengembangkan industri pisangnya, termasuk ekspor ke luar negeri dan pengembangan varietas baru seperti Pisang Cavendish. Hal ini menunjukkan bahwa julukan “Kota Pisang” bukan hanya sekedar label, melainkan refleksi dari komitmen dan keunggulan Lumajang dalam bidang pertanian. (may)
