Pisang Agung: Cara Membedakan yang Masih Bagus vs Sudah Tidak Layak, Plus Manfaat dan Tips Praktis
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Pisang agung terkenal dengan ukuran besar, daging buah tebal, dan rasa manis wangi saat matang. Di banyak daerah, varietas ini jadi andalan untuk digoreng, dikukus, sampai dibuat keripik ketika masih hijau.
Supaya tidak kecewa saat belanja, berikut ini rangkuma cara membedakan pisang agung yang masih bagus dan yang sudah tidak bagus, plus manfaat dan tips penyimpanan.
Apa itu Pisang Agung?
Pisang agung adalah varietas pisang berukuran jumbo dengan kulit tebal dan serabut minim. Saat masih hijau, teksturnya padat dan tidak terlalu manis—cocok untuk keripik atau olahan gurih.
Ketika matang, warna kulit berubah kuning merata dengan bintik cokelat kecil; dagingnya empuk, manis, dan aromatik sehingga pas untuk camilan, kolak, atau pisang goreng.
Ciri Pisang Agung yang Masih Bagus
Ada beberapa ciri pisang dengan ukuran ini dinyatakan masih bagus dan layak jual, antara lain:
-
Kulit mulus, berwarna hijau segar (untuk olahan keripik) atau kuning cerah merata (untuk dimakan matang), tanpa banyak bintik hitam besar.
-
Tekstur buah terasa padat saat ditekan ringan, tidak lembek dan tidak berair.
-
Tandan dan tangkai masih kuat, tidak basah atau berjamur.
-
Ujung buah (mahkota) tidak menghitam pekat atau busuk.
-
Aroma segar: saat matang tercium wangi manis, sedangkan yang hijau hampir tanpa aroma menyengat.
Tanda Pisang Agung yang Sudah Tidak Bagus
Sementara itu, berikut beberapa tanda jika pisang agung mulai kurang bagus dipakai:
-
Kulit terdapat bercak hitam menyebar luas, retak, atau memar keunguan—biasanya daging di dalamnya juga cokelat dan lembek.
-
Terasa sangat lembek saat ditekan, meninggalkan cekungan.
-
Ada bau asam atau fermentasi, tanda mulai busuk.
-
Muncul jamur pada tangkai atau pangkal buah, atau bagian kulit mengelupas basah.
-
Cairan keluar dari ujung buah; ini indikasi overripe atau kerusakan akibat penyimpanan panas.
Manfaat Pisang Agung
Beberapa manfaat pisang ukuran besar untuk kamu pahami, antara lain:
-
Untuk keripik: pilih pisang agung hijau dengan daging padat. Iris seragam, rendam air garam/kapur sirih, lalu goreng suhu stabil agar renyah.
-
Untuk camilan matang: saat kuning merata, daging manis aromatik enak dimakan langsung, digoreng tepung, dibakar, atau dibuat kolak dan smoothies.
-
Sumber energi cepat: kaya karbohidrat dan potasium untuk aktivitas harian.
-
Ramah porsi keluarga: ukuran jumbo membuatnya ekonomis untuk olahan banyak porsi.
Tips Memilih & Menyimpan
Kalau kamu masih bingung bagaimana memilih pisang agung, cek artikel berikut ini:
-
Tentukan tujuan: keripik pilih yang hijau padat; camilan pilih yang kuning dengan bintik kecil merata.
-
Periksa tandan: hindari tangkai basah/lunak. Pilih yang masih kokoh dan bersih.
-
Simpan suhu ruang, sirkulasi baik, jauh dari sinar matahari. Untuk memperlambat pematangan, pisahkan dari buah penghasil etilen lain (apel/pepaya).
-
Jika ingin cepat matang, masukkan bersama apel dalam kantong kertas 1–2 hari.
-
Saat sudah kuning penuh, konsumsi 1–3 hari. Lebihkan? Kupas, potong, dan bekukan untuk smoothies atau bahan kue.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
-
Mencuci pisang sebelum disimpan—kelembapan mempercepat jamur. Bersihkan saat akan diolah.
-
Menyimpan dalam plastik tertutup rapat di suhu ruang—panas dan uap memicu busuk.
-
Mengiris terlalu tipis/tebal untuk keripik—ketebalan tidak konsisten membuat hasil tak merata.
Informasi
-
Rekomendasi kematangan: hijau untuk keripik; kuning merata (sedikit bintik) untuk camilan manis.
-
Tes cepat kualitas: tekan pelan—kalau kembali elastis, masih bagus; jika cekung/lembek, sudah terlalu matang.
-
Penyimpanan: gantung tandan atau letakkan di rak berlubang; hindari kulkas untuk pisang hijau karena memicu bercak gelap.
-
Ide olahan cepat: keripik gurih, pisang goreng madu, pisang bakar keju, kolak santan, smoothies beku.
