Penelitian Terbaru, Ini Rahasia Gen-Z yang Harus Diketahui Penjual

0
Penelitian Terbaru, Ini Rahasia Gen-Z yang Harus Diketahui Penjual

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara 1997 hingga 2012, kini menjadi salah satu kelompok konsumen terbesar dan paling berpengaruh di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan karakteristik yang unik dan daya beli yang terus berkembang, memahami kebiasaan mereka bisa menjadi kunci sukses bagi para penjual yang ingin menjangkau pasar muda ini.

Daya Beli Gen Z Terus Meningkat

Menurut laporan Bloomberg, daya beli Gen Z secara global pada 2021 mencapai 360 miliar dolar AS, lebih dari dua kali lipat dibandingkan empat tahun sebelumnya. Di Indonesia, penelitian MarkPlus, Inc. pada 2024 mengungkapkan bahwa 66 persen Gen Z sudah memiliki penghasilan sendiri, meski mayoritas masih di bawah Rp2,5 juta per bulan. Meskipun penghasilannya relatif kecil, Gen Z dikenal sangat konsumtif, terutama untuk kebutuhan pribadi seperti fashion, makanan, hiburan, dan teknologi.

Kebiasaan Belanja yang Cocok untuk Penjual

Mengingat karakter mereka yang cenderung impulsif dan mudah terpengaruh tren, ada beberapa kebiasaan Gen Z yang bisa dimanfaatkan para penjual:

  1. FOMO (Fear of Missing Out)
    Gen Z sangat mudah terdorong untuk membeli produk karena takut ketinggalan tren. Hal ini bisa dimanfaatkan dengan strategi pemasaran berbasis eksklusivitas atau waktu terbatas, seperti flash sale, pre-order, atau produk edisi khusus yang memicu rasa penasaran.
  2. Media Sosial sebagai Kunci Promosi
    Gen Z menghabiskan sebagian besar waktu mereka di media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Memanfaatkan influencer atau membuat konten kreatif yang mudah dibagikan bisa meningkatkan peluang penjualan secara signifikan.
  3. Responsif pada Diskon dan Promo
    Gen Z dikenal cermat mencari harga terbaik. Mereka aktif menggunakan kupon, cashback, dan promo untuk menghemat pengeluaran. Penjual bisa memanfaatkan strategi ini dengan menawarkan voucher, paket bundling, atau program loyalitas untuk menarik perhatian mereka.
  4. Pentingnya Kecepatan dan Kemudahan Berbelanja
    Gen Z sangat menghargai efisiensi. Mereka lebih memilih platform belanja yang cepat, mudah, dan user-friendly. Penggunaan teknologi seperti chatbot, pengiriman instan, dan metode pembayaran yang beragam menjadi nilai tambah.

Dampak Kenaikan PPN terhadap Pola Konsumsi

Penelitian dari Universitas Islam Kadiri pada 2025 menunjukkan bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% berdampak signifikan pada kebiasaan belanja Gen Z, terutama di sektor kuliner. Frekuensi makan di luar mereka menurun lebih dari 50%, dan banyak yang beralih ke opsi lebih terjangkau seperti memasak di rumah atau membeli dari pedagang kaki lima. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konsumtif, Gen Z tetap sensitif terhadap perubahan harga.

Menghadapi Konsumen yang Adaptif

Secara keseluruhan, Gen Z adalah generasi yang dinamis, adaptif, dan sangat bergantung pada teknologi dalam pengambilan keputusan belanja. Mereka menghargai kecepatan, kenyamanan, dan transparansi dalam bertransaksi. Bagi para penjual, memahami karakter ini adalah kunci untuk memenangkan hati pasar muda yang terus berkembang dan semakin kritis terhadap nilai produk yang mereka beli.

Memanfaatkan kebiasaan ini bisa menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan, memperkuat merek, dan membangun loyalitas pelanggan jangka panjang. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

www.mediacenterlumajang.com