Pemkab Lumajang Selamatkan Ratusan Ternak dari Erupsi Semeru, Roda Ekonomi Warga Terus Berputar
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Pemerintah Kabupaten Lumajang bergerak cepat dalam menyelamatkan sektor peternakan sebagai bagian dari respons terhadap dampak erupsi Gunung Semeru. Selain fokus pada keselamatan warga, pemerintah juga memberikan perhatian serius pada penyelamatan aset ekonomi masyarakat dengan menyediakan pakan bagi ternak yang dievakuasi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Drh. Endra Novianto, menyatakan bahwa intervensi cepat berupa distribusi pakan ternak dilakukan untuk menjaga kondisi hewan tetap stabil di masa darurat.
“Ternak menjadi bagian penting dari mata pencaharian warga di lereng Semeru, sehingga keberlangsungannya berpengaruh langsung pada pemulihan pascabencana,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Tim lapangan telah mengevakuasi 161 ekor kambing-domba dari Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan wilayah eks Dusun Kajarkuning, yang kini masuk Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Perubahan administrasi ini mempermudah penyaluran bantuan.
Sayangnya, bencana ini juga menyebabkan kerugian signifikan. Data sementara per Kamis, 20 November 2025 pukul 15.00, mencatat 4 ekor sapi dan 139 ekor kambing-domba mati di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, akibat abu vulkanik dan panas guguran.
Endra menegaskan komitmen Pemkab untuk melindungi masa depan ekonomi warga.
“Ketika ternak warga selamat, maka ada harapan yang ikut bertahan. Pemberian pakan bukan hanya soal menjaga hewan tetap hidup, tetapi memastikan roda ekonomi keluarga tak ikut terhenti,” tegasnya.
Selain bantuan pakan, Pemkab Lumajang juga melakukan pemeriksaan kesehatan intensif, penguatan kandang darurat, dan pendataan kebutuhan lanjutan sebagai bagian dari strategi reformasi ketahanan pangan.
Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat rantai bantuan logistik ternak seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan, dengan prioritas menjaga kesehatan hewan, meminimalkan kerugian, dan mempercepat pemulihan ekonomi warga setelah aktivitas Semeru terkendali.
“Dengan langkah ini, penanganan bencana tidak hanya berorientasi pada keselamatan, tetapi juga keberlanjutan hidup masyarakat. Pemerintah memastikan bahwa setiap aset, termasuk ternak yang menjadi tumpuan banyak keluarga, mendapatkan perlindungan maksimal di tengah situasi darurat,” tutup Endra. (may)
