Mahasiswa KKN Kolaboratif UNEJ-UIJ Dukung Program “Setor Madu” di Desa Pandansari

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dari Universitas Jember (UNEJ) dan Universitas Islam Jember (UIJ) yang tergabung dalam Kelompok 44 di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dr. Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.FM., CMC., FISQua dari Universitas Jember, aktif berkontribusi dalam program Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) Bupati Lumajang di Desa Pandansari, Kecamatan Kedungjajang, Selasa (29/7/2025).
Program ini merupakan pengejawantahan dari Business Model Canvas bertajuk SEHATI: Sehat Bersama Pandansari, hasil rumusan mahasiswa untuk mendukung pembangunan kesehatan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.
Salah satu program kerja utama yang direalisasikan adalah si PAPA (Sikap Patuh Pola Hidup) dan MSAHAT (Mencegah Masalah Anak Stunting agar Sehat), yang fokus pada pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat serta edukasi pencegahan stunting.
Mahasiswa KKN terlibat dalam tiga agenda utama: layanan kesehatan keliling “Dokter Muter” di Posyandu Melati, Dusun Mrutu; penanaman pohon pule di kawasan wisata alam Sumber Mrutu; serta pelayanan administrasi kependudukan di Balai Desa Pandansari.
Tim I yang terdiri dari Nazhifah Qurratu’aini, Bayu Ahmad, dan Rivaldo Krisna dari Universitas Jember serta Qanidatul Mukaromah dari Universitas Islam Jember melaksanakan layanan kesehatan gratis “Dokter Muter” bersama puskesmas, bidan, dan kader kesehatan desa.
Mereka membantu pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, USG, serta melakukan penyuluhan untuk ibu hamil dan gizi keluarga.
Sementara itu, Tim II yang terdiri dari Mahathir Zakaria, Darma Suputra, Yusril Kaisar, Frendy Wahyu, dan Sultan Akbari dari Universitas Jember bertugas di Wisata Pemandian Alam Sumber Mrutu untuk menanam pohon pule. Pohon ini dikenal mampu menyerap karbon dioksida, melepaskan oksigen, serta digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi malaria, demam, dan gangguan pencernaan.
Tim III yang terdiri dari Aura Fortuna dan Aisyah Dhivta dari Universitas Jember bertugas di Balai Desa bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Lumajang dan perangkat desa.
Mereka membantu pendataan dan verifikasi dokumen kependudukan seperti KIA, KK, KTP, akta kelahiran, dan akta kematian, sekaligus memberikan informasi dan pengarahan kepada warga terkait prosedur pengurusan dokumen tersebut.
Kegiatan “Dokter Muter” dan penyuluhan gizi menjadi implementasi konkret dari program si PAPA dan MSAHAT. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, memberikan pengetahuan dasar tentang gizi keluarga dan pencegahan stunting, serta mendorong ibu hamil dan orang tua untuk rutin memantau kesehatan keluarga.
Melalui pendekatan langsung di posyandu dan kolaborasi dengan tenaga medis, mahasiswa KKN menghadirkan edukasi kesehatan yang lebih personal, aplikatif, dan mudah diterima masyarakat desa.
Program ini memberikan dampak positif, di antaranya meningkatnya kesadaran warga akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala, edukasi pemanfaatan tanaman obat keluarga secara mandiri, terbukanya akses pelayanan publik dan administrasi kependudukan yang lebih mudah, serta penguatan jejaring sosial antara pemangku kepentingan dan masyarakat.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, mengapresiasi kontribusi mahasiswa.
“Ini semangat kita bersama untuk memastikan pelayanan publik menjangkau desa-desa,” ungkapnya.
Tercatat lebih dari 120 warga menerima layanan kesehatan secara langsung. Sebanyak 25 bibit pohon pule ditanam di area wisata sebagai bagian dari program penghijauan.
Lebih dari 40 dokumen kependudukan diproses dengan bantuan mahasiswa. Sosialisasi PHBS dan gizi seimbang juga diikuti antusias oleh siswa SD dan ibu-ibu kader posyandu.
Koordinator Desa Pandansari, Mahathir Zakaria, menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa bukan sekadar kegiatan, tetapi aksi nyata dari perencanaan model pemberdayaan masyarakat melalui BMC SEHATI.
“Melalui kegiatan ini, warga didorong untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan tata kelola lingkungan. BMC yang kami susun bukan sekadar dokumen, tapi kami jadikan pijakan dalam pengabdian,” tegas Mahathir. (**)
Baca juga: Mahasiswa KKN Kolaboratif Bantu Layanan Kesehatan Desa Pandansari