Lumajang Dorong Pendidikan Inklusif, Seluruh Sekolah Diminta Terima Siswa Berkebutuhan Khusus

0
Lumajang Dorong Pendidikan Inklusif, Seluruh Sekolah Diminta Terima Siswa Berkebutuhan Khusus

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan yang adil dan inklusif bagi semua anak.

Dalam kunjungannya ke SDN Citrodiwangsan 03, Kamis (24/7/2025), Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyampaikan bahwa seluruh sekolah di Lumajang harus terbuka menerima siswa berkebutuhan khusus (ABK).

Sekolah yang dikenal sebagai pelopor pendidikan inklusif ini menyambut hangat kehadiran Bupati, dengan penampilan puisi dan lagu dari siswa, termasuk anak-anak ABK. Bunda Indah pun tampak terharu melihat suasana belajar yang menyatukan anak-anak tanpa membedakan kondisi fisik maupun mental mereka.

“Sekolah ini luar biasa. Bukan hanya bersih dan nyaman, tapi juga mencerminkan nilai-nilai inklusi. Semua anak disambut dengan tangan terbuka,” ujar Bunda Indah.

Ia menegaskan, kebijakan pendidikan inklusif tak boleh berhenti hanya di satu-dua sekolah. Pemerintah akan mengeluarkan instruksi resmi agar seluruh sekolah negeri, dari jenjang SD hingga SMP, wajib menerima anak berkebutuhan khusus secara bertahap selama lima tahun ke depan.

“Tidak boleh ada anak yang ditolak hanya karena kondisi mereka. Setiap anak punya hak yang sama untuk belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung,” tegasnya. Ia bahkan menambahkan bahwa sekolah yang terbukti menolak anak ABK akan dikenai sanksi administratif.

Dukungan terhadap pendidikan inklusif juga akan diperkuat melalui penyediaan sarana dan prasarana, termasuk guru pendamping khusus, pelatihan bagi tenaga pendidik, serta alat bantu belajar yang sesuai kebutuhan anak-anak disabilitas.

Kepala SDN Citrodiwangsan 03, Siti Farida, mengatakan bahwa sekolahnya telah menerapkan sistem belajar bersama yang mengintegrasikan siswa reguler dengan siswa ABK. Pendekatan ini, menurutnya, tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga menumbuhkan nilai empati dan toleransi sejak dini.

“Yang kami jaga bukan hanya proses belajar, tapi juga lingkungan sosial yang saling menerima,” ujarnya.

Kebijakan ini disambut baik oleh para orang tua. Rina, salah satu wali murid yang memiliki anak dengan autisme ringan, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Bupati. Menurutnya, kunjungan ini membawa harapan baru bagi banyak keluarga yang selama ini kesulitan mencari sekolah yang mau menerima anak disabilitas.

Data dari Dinas Pendidikan Lumajang mencatat ada lebih dari 500 anak berkebutuhan khusus usia sekolah dasar dan menengah yang tersebar di berbagai wilayah. Sayangnya, belum semua dari mereka dapat mengakses pendidikan formal secara layak.

Komitmen Pemkab Lumajang ini selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, serta target Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan inklusif dan berkualitas.

Langkah progresif ini diharapkan menjadi titik tolak untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih merata, adil, dan berpihak pada semua anak tanpa terkecuali. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *