KKN Kolaboratif 44 Lumajang 2025 Dukung Kesehatan Lingkungan Desa Pandansari Melalui Eco Fire

0
KKN Kolaboratif 44 Lumajang 2025 Dukung Kesehatan Lingkungan Desa Pandansari Melalui Eco Fire

Lumajang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dari Universitas Jember (UNEJ) dan Universitas Islam Jember (UIJ) yang tergabung dalam Kelompok 44, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dr. Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.FM., CMC., FISQua dari Universitas Jember, melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai pembuatan tempat sampah minim asap (Eco Fire) yang berlangsung di Balai Desa Pandansari pada hari Selasa (5/8/2025).

Program ini merupakan implementasi dari Business Model Canvas (BMC) bertajuk SEHATI: Sehat Bersama Pandansari, yang dirancang oleh Mahathir Zakaria, Darma Suputra, Yusril Kaisar, Frendy Wahyu, Sultan Akbari, Nazhifah Qurratu’aini, Bayu Ahmad, Rivaldo Krisna, Aura Fortuna dan Aisyah Dhivta dari Universitas Jember serta Qanidatul Mukaromah dari Universitas Islam Jember.

BMC tersebut dirancang sebagai upaya mendukung kesehatan masyarakat dan pencegahan stunting secara berkelanjutan. Salah satu program kerja utama yang dijalankan adalah sosialisasi Eco Fire (Eco Friendly Fire Stove/Tempat Pembakaran Sampah Minim Asap).

Tujuannya untuk mengurangi asap dari pembakaran sampah. Baik itu sampah rumah tangga maupun sampah pertanian, seperti daun tebu kering.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa memberikan pemaparan lengkap mengenai Eco Fire. mMulai dari latar belakang pentingnya inovasi tersebut, manfaat yang dihasilkan bagi kesehatan dan lingkungan, hingga langkah-langkah dalam proses pembuatannya.

Sosialisasi disampaikan secara interaktif agar mudah dipahami oleh masyarakat, dengan harapan warga dapat mereplikasi alat tersebut secara mandiri.

Sebagai bentuk demonstrasi nyata, mahasiswa juga melakukan uji coba pembakaran sampah menggunakan Eco Fire yang disaksikan langsung oleh warga peserta sosialisasi. Dengan demikian, mereka dapat melihat secara langsung efektivitas Eco Fire dalam mengurangi asap.

Kepala Desa Pandansari, Pait Hariyanto, menyatakan bahwa Eco Fire karya mahasiswa KKN sebagai tempat pembakaran sampah minim asap merupakan inovasi baru di Desa Pandansari.

“Kalau di sini, sampah daun tebu langsung dibakar di ladang, sedangkan sampah rumah tangga dibakar di pekarangan rumah atau pinggir jalan sehingga menimbulkan banyak asap yang menyebar,” ujarnya.

Asap yang dihasilkan oleh pembakaran sampah pada umumnya menimbulkan polusi udara yang cukup signifikan sehingga dapat mengganggu kesehatan warga.

“Tadi saya melihat hampir tidak ada asapnya, sedikit sekali. Dengan cara seperti ini tentunya lebih bagus dan praktis,” tambahnya.

Warga sangat antusias dan menyambut positif inovasi Eco Fire karya mahasiswa KKN. Abdul Wahid, warga RT 5 RW 3 Dusun Krajan. Kata warga, inovasi ini sangat mendukung warga desa yang sebagian besar mengolah sampahnya dengan cara dibakar.

“Dengan minimnya asap hasil pembakaran, tentu bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan warga, terutama penyakit infeksi saluran pernapasan,” ujarnya.

Koordinator Desa Pandansari, Mahathir Zakaria, menegaskan bahwa kegiatan pelatihan Eco Fire bukan hanya semata-mata bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga memberikan peluang usaha bagi warga dengan memproduksi tempat sampah minim asap secara mandiri.

“Begitu besar antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan Eco Fire. Hal ini mencerminkan kesadaran penuh warga terhadap bahayanya asap bagi kesehatan masyarakat. Harapannya, masyarakat dapat mereplikasi tempat sampah minim asap bukan semata langkah solutif untuk mengurangi polusi udara, tetapi juga dapat menjadi ladang usaha yang menguntungkan”, tegasnya.

Penulis: Kelompok KKN Kolaboratif 44 Lumajang 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *