Kasus Penyakit Menular Seksual di Indonesia Meningkat, Remaja Jadi Sorotan

0
Kasus Penyakit Menular Seksual di Indonesia Meningkat, Remaja Jadi Sorotan

Jakarta (mediacenterlumajang.com) – Kasus penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) di Indonesia mengalami peningkatan tajam dalam tiga tahun terakhir, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa kelompok usia 15–19 tahun menjadi salah satu yang paling terdampak, dengan jumlah kasus yang terus naik signifikan setiap tahunnya.

Pada tahun 2022, tercatat 2.569 kasus IMS di kelompok usia 15–19 tahun. Angka ini melonjak menjadi 3.222 kasus pada 2023, dan pada 2024 mencapai 4.589 kasus—hampir dua kali lipat dalam tiga tahun.

Tren serupa juga terlihat pada kelompok usia 20–24 tahun, di mana kasus melonjak dari 1.529 pada 2022 menjadi 15.170 pada 2024, atau lebih dari sepuluh kali lipat hanya dalam dua tahun.

Meski pada 2024 ada sedikit penurunan di kelompok ini menjadi 14.604 kasus, angka tersebut tetap sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, kasus IMS di Indonesia paling banyak ditemukan pada kelompok usia 25 tahun ke atas, dengan jumlah konsisten di atas 30.000 pasien per tahun selama tiga tahun terakhir.

Sifilis Mendominasi Kasus

Mayoritas kasus IMS di kalangan remaja didominasi oleh sifilis. Pada tahun 2024, sekitar 48% atau 2.191 kasus dari total 4.589 kasus IMS di kelompok usia 15–19 tahun merupakan sifilis.

Sifilis dini juga menjadi jenis IMS terbanyak secara nasional, dengan 10.681 kasus pada periode Maret–Juni 2025, diikuti sifilis biasa (8.336 kasus), servisitis/proctitis (7.529 kasus), uretritis gonore (6.761 kasus), dan kandidiasis/BV (5.185 kasus).

Sifilis sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, dengan gejala awal berupa bercak merah gatal di area genital, anus, mulut, atau rektum.

Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh lain.

Wilayah dengan Kasus Tertinggi

Penyebaran kasus IMS, terutama sifilis, paling banyak terjadi di wilayah perkotaan. Tiga provinsi dengan jumlah kasus tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Namun, otoritas kesehatan enggan membeberkan rincian kota demi menghindari stigma dan penghakiman terhadap daerah tertentu. Selain itu, wilayah pedesaan juga mulai terdampak seiring meluasnya pola penyebaran.

Faktor Pemicu Peningkatan Kasus

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, dr. Ina Agustina, menyebutkan bahwa peningkatan kasus IMS di kalangan remaja dan dewasa muda disebabkan oleh beberapa faktor utama.

Antara lain soal kurangnya pengetahuan tentang seksualitas, perilaku seksual yang tidak aman, serta minimnya akses layanan kesehatan reproduksi.

Selain itu, kemudahan akses aplikasi kencan dan tempat berhubungan intim juga menjadi salah satu faktor yang mempercepat penyebaran IMS, terutama di kalangan remaja.

Banyak remaja yang datang ke fasilitas kesehatan tanpa mengetahui bahwa mereka terinfeksi, dan baru merasa takut setelah dijelaskan kondisi penyakitnya oleh tenaga kesehatan.

Lonjakan kasus IMS bukan hanya akibat peningkatan jumlah tes, tetapi juga mencerminkan kondisi riil di lapangan. Oleh karena itu, edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual, serta akses layanan kesehatan yang ramah remaja, menjadi sangat penting untuk menekan angka kejadian IMS di Indonesia.

Saat ini, Kementerian Kesehatan terus mendorong peningkatan edukasi dan pelayanan kesehatan reproduksi, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.

Upaya ini diharapkan dapat menekan laju peningkatan kasus IMS dan mencegah komplikasi kesehatan yang lebih parah di masa depan.

Kasus penyakit menular seksual di Indonesia memang tengah menjadi sorotan, dengan remaja dan dewasa muda sebagai kelompok yang paling rentan. Edukasi dan layanan kesehatan yang inklusif diharapkan menjadi solusi utama untuk mengatasi lonjakan kasus ini (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

www.mediacenterlumajang.com