Ini Dia Kalender Tahun Ajaran Baru di Lumajang 2025/2026

0
Hard Skill yang Harus Dimiliki Guru, Catat Sekarang!

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Lumajang dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, ditandai dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama lima hari bagi siswa baru SD dan SMP.

Penetapan kalender pendidikan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang Nomor 400.3.5/035.1/427.41/2025. Tahun ajaran akan berlangsung hingga 20 Juni 2026, dengan total 259 hari belajar efektif yang terbagi dalam dua semester.

Pelaksanaan MPLS mengikuti prinsip ramah anak dan bebas kekerasan, sesuai Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025. Kegiatan wajib dirancang edukatif, menyenangkan, dan memperkuat nilai kebhinekaan serta literasi.

Jumlah jam belajar ditetapkan sesuai jenjang. SD kelas I–II sebanyak 30 jam per minggu, kelas IV–VI 36 jam, dan SMP 38 jam. Proses belajar berlangsung enam hari per minggu dengan mengacu pada Kurikulum Merdeka.

Selain kegiatan intrakurikuler, sekolah wajib menyusun Program Kerja Tahunan, RKAS, dan Kurikulum Satuan Pendidikan. Guru juga diminta menyiapkan perangkat pembelajaran, asesmen, dan rencana projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Asesmen Nasional (AN) jenjang SMP/MTs dijadwalkan pada 25–28 Agustus 2025, sementara Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) berlangsung 15 September–10 Oktober. Untuk SD/MI, AN dilaksanakan dua tahap: 22–25 September dan 29 September–2 Oktober.

Kegiatan Tengah Semester (KTS) akan digelar 9–11 Oktober, sedangkan Gebyar Kurikulum Merdeka dijadwalkan 18–20 Juni 2026. Selama Ramadan, pembelajaran dilakukan fleksibel dengan pelibatan keluarga dan komunitas.

Libur Idulfitri ditetapkan enam hari setelah hari raya, ditambah cuti bersama sesuai SKB Tiga Menteri. Libur nasional lainnya mengacu pada kalender resmi pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto, menyebut kalender ini sebagai arah strategis pendidikan daerah.

“Kalender ini bukan hanya penjadwalan teknis. Ia adalah kompas pendidikan yang menyatukan arah semua pemangku kepentingan dari guru hingga orang tua untuk bergerak dalam satu visi: pendidikan yang manusiawi, bermakna, dan berdaya saing,” ujarnya. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *