Forikan Lumajang Raih Primeir Best Award Jatim: Strategi Konsumsi Ikan Dorong Penurunan Stunting
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Kabupaten Lumajang kembali mendulang prestasi di tingkat provinsi. Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Lumajang dinobatkan sebagai penerima Primeir Best Award Jawa Timur berkat optimalisasi sumber daya perikanan sebagai intervensi terukur penurunan stunting.
Penghargaan itu diserahkan di Surabaya pada 27 November 2025 dan dituangkan dalam piagam bernomor 800.1.12.8/3311/120.5/2025.
Ketua Forikan Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menyatakan raihan tersebut memperkuat reputasi Lumajang sebagai daerah yang mampu menggerakkan strategi gizi berbasis potensi lokal secara efektif dan berkelanjutan.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi, tetapi bukti nyata bahwa pemanfaatan hasil perikanan dapat menjadi instrumen strategis dalam menurunkan prevalensi stunting, terutama bagi balita dan ibu hamil. Kami bangga upaya ini diakui di tingkat Jawa Timur,” ujar Dewi Natalia dalam keterangannya, Selasa (2/11/2025).
Strategi yang dijalankan Forikan Lumajang bertumpu pada penguatan konsumsi ikan melalui edukasi publik, pelatihan masyarakat, dan kerja sama dengan kelompok pembudidaya ikan.
Program ini juga diintegrasikan ke sekolah dan posyandu untuk memperluas jangkauan. Fokusnya jelas yaitu ikan sebagai sumber protein lengkap yang mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, sekaligus mencegah malnutrisi pada anak.
Intervensi berbasis konsumsi ikan bukan hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menguatkan kapasitas lokal dalam pembangunan manusia. Pendekatan ini menunjukkan bahwa inovasi sederhana namun strategis dapat memberikan dampak nyata bagi generasi mendatang,” tambah Dewi.
Penghargaan tersebut menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan pelaku usaha perikanan. Integrasi program memungkinkan Forikan menghadirkan inisiatif yang tidak hanya berorientasi pada kesehatan, tapi juga pemberdayaan ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya secara optimal.
“Capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperluas jangkauan program, memastikan setiap anak dan ibu di Lumajang mendapatkan manfaat nyata dari sumber daya lokal, serta menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Timur dalam menghadapi isu stunting,” pungkas Dewi Natalia.
Dengan pengakuan di tingkat provinsi ini, Forikan Lumajang semakin kokoh sebagai instrumen strategis pembangunan manusia. Model kolaborasi lokal yang dikerjakan diposisikan sebagai praktik baik yang inklusif, efektif, dan berkelanjutan dalam menurunkan stunting di daerah. (may)
Baca juga: Tanamkan Cinta Makan Ikan Sejak Sekolah, Lumajang Dorong Generasi Sehat dan Cerdas
