Digigit Tikus Apakah Bahaya? Cari Tahu Faktanya!

0
Pembasmi Tikus Rumah, Coba dan Rasakan Hasilnya!

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Digigit tikus apakah bahaya? Pertanyaan ini mungkin terlintas saat seseorang mengalami gigitan dari hewan pengerat ini.

Meski terlihat sepele, gigitan tikus bisa menjadi pintu masuk berbagai penyakit berbahaya yang berdampak serius bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja risikonya dan bagaimana cara menangani luka gigitan dengan benar.

Risiko Kesehatan Akibat Gigitan Tikus

Tikus sering hidup di lingkungan kotor dan menjadi pembawa berbagai penyakit menular. Beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan tikus antara lain:

  • Leptospirosis – Infeksi bakteri Leptospira yang masuk melalui luka terbuka. Gejala awal meliputi demam, nyeri otot, dan mual. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan komplikasi pada ginjal dan hati.

  • Rat-Bite Fever – Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptobacillus moniliformis. Gejala bisa muncul 3–10 hari setelah gigitan, termasuk demam, ruam kulit, dan pembengkakan sendi.

  • Tetanus – Gigitan tikus juga bisa menyebabkan infeksi tetanus jika bakteri Clostridium tetani masuk ke luka. Gejalanya meliputi kaku otot dan kejang, bahkan berisiko fatal.

  • Infeksi Luka Biasa – Selain penyakit serius, luka gigitan tikus bisa terinfeksi bakteri umum seperti Staphylococcus dan E. coli, yang menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri.

Langkah Pertama Setelah Digigit Tikus

Setelah mengalami gigitan, penting untuk segera melakukan langkah pertolongan pertama agar risiko infeksi bisa diminimalisir:

  1. Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun selama minimal 5 menit.

  2. Gunakan antiseptik seperti povidone iodine untuk mencegah bakteri berkembang.

  3. Tutup luka dengan perban bersih, terutama jika lukanya terbuka atau dalam.

  4. Segera periksa ke dokter untuk evaluasi lanjutan dan kemungkinan pemberian antibiotik atau suntikan tetanus.

Ingat, digigit tikus apakah bahaya? Jawabannya: ya, jika tidak ditangani dengan benar. Oleh sebab itu, konsultasi medis tetap penting bahkan jika luka tampak ringan.

Pengobatan dan Pencegahan

Setelah konsultasi, dokter mungkin akan memberikan:

  • Antibiotik oral untuk mencegah infeksi sistemik

  • Suntikan tetanus, jika belum mendapat booster dalam 5–10 tahun terakhir

  • Pemantauan gejala, khususnya demam, nyeri otot, atau ruam

Selain pengobatan, langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan rumah, menyimpan makanan dengan rapat, dan menutup celah tempat tikus masuk sangat dianjurkan.

Jadi, digigit tikus apakah bahaya? Tentu saja berbahaya jika diabaikan. Risiko infeksi dan penyakit serius tidak bisa dianggap remeh.

Dengan penanganan cepat dan tepat, kamu bisa terhindar dari komplikasi kesehatan yang lebih parah. Jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis setelah mengalami gigitan tikus, sekecil apa pun lukanya. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *