Dari Dapur Desa, Lumajang Gerakkan Perempuan Tangguh untuk Kemandirian Pangan

0
Dari Dapur Desa, Lumajang Gerakkan Perempuan Tangguh untuk Kemandirian Pangan

Lumajang (mediacenterlumajang.com)  – Pemerintah Kabupaten Lumajang memperkuat peran desa dalam ketahanan pangan nasional melalui pelatihan peningkatan ekonomi berbasis pemanfaatan hasil pertanian lokal.

Program ini menyasar kelompok perempuan di wilayah rawan pangan sebagai upaya mendorong kemandirian pangan berbasis rumah tangga.

Sebanyak 45 peserta dari sembilan desa di Kecamatan Gucialit mengikuti Pelatihan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Daerah Rawan Pangan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Selasa (5/8/2025).

Kegiatan ini sejalan dengan kebijakan nasional di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya ketahanan pangan berbasis komunitas.

“Ini langkah konkret pemberdayaan yang berkelanjutan. Ibu-ibu bisa mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan bernilai jual, dan ini langsung berdampak pada ekonomi keluarga,” ujar Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) saat membuka pelatihan.

Gucialit dikenal memiliki hasil pertanian melimpah seperti labu siem, pisang, durian, kopi, dan teh.

Melalui pelatihan ini, peserta dilatih mengolah hasil panen menjadi produk bernilai ekonomi, seperti makanan ringan, minuman herbal, dan olahan lainnya, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar desa.

Bunda Indah menegaskan pelatihan ini merupakan bagian dari pendekatan desa tangguh pangan yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga peningkatan nilai tambah hasil pertanian.

“Kami mendorong warga, terutama kaum perempuan, agar bisa mandiri secara ekonomi dari potensi pekarangan dan pertanian lokal,” ujarnya.

Selain keterampilan pengolahan, peserta dibekali pengetahuan kewirausahaan, pengemasan, dan strategi pemasaran.

Program ini terhubung dengan agenda prioritas pemerintah pusat seperti Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan penguatan UMKM pangan desa.

Pemkab Lumajang menargetkan replikasi program ke desa-desa lain untuk menciptakan satu desa, satu produk olahan unggulan.

“Inilah masa depan ketahanan pangan Indonesia, yang dibangun dari dapur-dapur rumah tangga,” pungkas Bunda Indah. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *