Campak pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Campak pada anak merupakan salah satu penyakit menular yang sering menyerang sistem pernapasan dan kulit. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak (measles virus) yang sangat mudah menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan penderita.
Walaupun banyak yang menganggap campak hanya penyakit biasa, kenyataannya komplikasi serius bisa muncul bila tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala, penyebab, serta langkah pencegahan campak pada anak.
Gejala Campak pada Anak
Gejala campak biasanya muncul 10–14 hari setelah anak terinfeksi virus. Awalnya, gejala yang timbul mirip dengan flu, seperti demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah berair.
Setelah itu, muncul bercak-bercak kecil berwarna merah kecokelatan yang mulai terlihat di wajah dan leher, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Bercak ini disertai rasa gatal dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada anak.
Selain ruam, anak yang terkena campak juga bisa mengalami hilangnya nafsu makan, kelelahan, dan sariawan kecil di dalam mulut yang dikenal sebagai bercak Koplik. Gejala-gejala tersebut harus segera mendapat perhatian medis agar kondisi anak tidak memburuk.
Penyebab dan Cara Penularan
Penyebab utama campak pada anak adalah virus campak yang termasuk dalam keluarga Paramyxovirus. Virus ini menyebar melalui percikan liur (droplet) dari batuk atau bersin penderita.
Karena tingkat penularannya sangat tinggi, hanya dengan berbagi ruangan selama beberapa jam saja anak sudah berisiko tertular.
Virus campak juga bisa bertahan di udara hingga dua jam setelah penderita meninggalkan ruangan. Inilah sebabnya wabah campak mudah menyebar, terutama di lingkungan dengan tingkat imunisasi yang rendah.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Campak pada anak tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan baik, komplikasi serius bisa terjadi, seperti diare hebat, infeksi telinga, pneumonia, bahkan radang otak (ensefalitis).
Kondisi ini lebih berbahaya pada anak dengan gizi buruk dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, perawatan medis sangat penting untuk mencegah risiko fatal.
Pencegahan Campak pada Anak
Pencegahan paling efektif terhadap campak adalah melalui vaksinasi. Vaksin campak biasanya diberikan dalam bentuk imunisasi MR (Measles-Rubella) atau MMR (Measles-Mumps-Rubella) sesuai jadwal imunisasi anak. Dua dosis vaksin sudah terbukti mampu memberikan perlindungan jangka panjang.
Selain vaksin, menjaga kebersihan lingkungan, membiasakan anak mencuci tangan, serta memastikan asupan gizi seimbang juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Apabila ada tanda-tanda campak, sebaiknya anak beristirahat di rumah, banyak minum air putih, dan tidak berinteraksi dengan orang lain untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Campak yang terkena pada anak adalah penyakit menular yang berbahaya bila dibiarkan tanpa penanganan. Mengenali gejala sejak dini, memahami cara penularan, serta melakukan pencegahan melalui imunisasi adalah langkah terbaik untuk melindungi si kecil.
Dengan perhatian orang tua dan dukungan fasilitas kesehatan, risiko komplikasi campak pada anak dapat ditekan. Sehingga anak dapat tumbuh sehat serta terhindar dari penyakit ini. (may)
Baca juga: Kasus TBC di Lumajang Tembus 1.320, Begini Langkah Pemkab