Bunda Indah “Curhat” Soal Kekeringan di Wilayah Utara Lumajang ke Gubernur Jawa Timur

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Bupati Lumajang, Indah Amperawati meminta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk membantu dalam pembangunan air bersih di beberapa wilayah Lumajang. Di antaranya daerah Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Gucialit hingga Randuagung.
Hal ini disampaikan saat serah terima jabatan (sertijab) pada Kamis (6/03/2025) di Pendopo Arya Wiraraja.
“Kami laporkan juga wilayah utara, jaman sebelum merdeka hingga hari ini masih kekurangan air bersih. Dari Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Gucialit, dan sebagian Randuagung,” jelas Bunda Indah saat menyampaikan visi misi Bupati – Wakil Bupati Lumajang.
Bunda Indah menyebut, beberapa tahun sebelumnya, Pemkab Lumajang sempat mengajukan perizinan ke Kabupaten Probolinggo untuk mengalirkan air ke wilayah tersebut. Sebab, wilayah-wilayah ini berada di perbatasan Probolinggo – Lumajang.
Namun saat itu, Bupati Probolinggo melakukan penolakan. Padahal, pemerintah pusat saat itu sudah menyetujuinya.
“Saat ini Bupati Probolinggo mengizinkan. Kami tinggal memohon kepada ibu gubernur untuk difasilitasi, karena antar kabupaten,” ujar Bunda Indah.
Terkait pendanaan, Bunda Indah menyebut jika akan menggunakan anggaran dari pusat atau APBN. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada dukungan dari APBD provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Khofifah dalam pernyataannya menyebut hal ini bisa dilakukan dengan proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Probolajang.
“SPAM Probolajang ini memang harus segera dibikin dulu. Kerjasama dengan 3 daerah,” ujar Khofifah.
Tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo. Ketiganya harus menyetujui terlebih dahulu dengan sistem pengelolaan air minum-nya.
“Lalu dihitung, ada beberapa area yang harus dibebaskan, kemudian baru menghitung skema pembiayaan,” lanjutnya.
Menurut Khofifah, belajar dari SPAM Umbulan yang sebelumnya telah dibangun, salah satu skema pembiayaan yang bisa digunakan adalah skema KPBU atau 3P (Public Private Partnership).
“Itu salah satu yang disebut Menteri Keuangan, innovative financing. Di tengah efisiensi ini. Tentu itu yang bisa kita gunakan,” tandasnya. (may)