Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Isnugroho, menekankan bahwa pertukaran informasi dan dokumentasi yang terstruktur adalah fondasi utama dalam mencapai koordinasi yang efektif bagi penanganan pasca-erupsi Gunung Semeru.
Pernyataan ini disampaikan saat Evaluasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) di Pendopo Kecamatan Pronojiwo.
Isnugroho menjelaskan, rapat koordinasi ini menekankan penggunaan grup komunikasi resmi dan prosiding rapat untuk memantau setiap langkah penanganan bencana secara real-time.
“Mekanisme ini memungkinkan seluruh pihak, mulai BPBD, BNPB, aparat kecamatan, Danramil, Kapolsek, dan relawan lokal untuk bergerak selaras, memastikan distribusi bantuan tepat sasaran, pengelolaan pengungsi efisien, dan mitigasi risiko berjalan optimal,” ujarnya.
Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antar berbagai pihak, memperkuat akuntabilitas, serta memastikan tindak lanjut terhadap setiap permasalahan di lapangan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Sistem pertukaran informasi yang jelas juga memungkinkan identifikasi dini terhadap kendala logistik dan kebutuhan warga, menjadikan setiap keputusan di lapangan lebih strategis dan responsif.
“Transparansi informasi bukan hanya soal dokumentasi, tetapi juga instrumen vital untuk keselamatan warga dan kelancaran operasi tanggap darurat. Dengan koordinasi berbasis informasi real-time, setiap pihak dapat berperan maksimal tanpa risiko miskomunikasi,” kata dia.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam menangani masalah pasca-erupsi Semeru secara terstruktur, akuntabel, dan efisien, sehingga memastikan warga yang terdampak mendapatkan perlindungan, bantuan, dan pemulihan optimal. (may)