Beda Pinjol dan PayLater: Meskipun Serupa, Keduanya Punya Aturan Main Berbeda
Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Fenomena kemudahan berutang digital telah melahirkan dua instrumen finansial yang sangat populer di Indonesia yaitu Pinjaman Online (Pinjol) dan PayLater. Apa beda pinjol dan paylater?
Sebenarnya, keduanya sama-sama menawarkan dana instan dan kemudahan transaksi tanpa uang tunai, sehingga sering dianggap sama. Padahal, meskipun tujuannya adalah memberikan fasilitas kredit, Pinjol dan PayLater memiliki perbedaan fundamental dalam fungsi, mekanisme kerja, dan risiko.
Memahami perbedaan keduanya sangat penting sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan salah satunya, agar tidak terjebak dalam masalah finansial di masa depan.
Definisi dan Fungsi Utama
Untuk memahami beda pinjol dan paylater, Anda wajib mengetahui apa definisi dan fungsi utama keduanya berikut ini.
Pinjaman Online (Pinjol)
Pinjol adalah layanan peminjaman uang tunai yang sepenuhnya dilakukan secara online. Pengguna mengajukan permohonan pinjaman, dan jika disetujui, dana akan dicairkan langsung ke rekening bank peminjam.
-
Fungsi: Menyediakan likuiditas atau uang tunai untuk berbagai kebutuhan, seperti biaya darurat, modal usaha, atau membayar tagihan yang sifatnya umum.
-
Mekanisme: Peminjam mengembalikan dana pokok plus bunga dan biaya administrasi dalam jangka waktu (tenor) tertentu.
PayLater (Beli Sekarang Bayar Nanti)
PayLater, atau yang sering diterjemahkan sebagai “Beli Sekarang Bayar Nanti,” adalah metode pembayaran berbasis kredit yang terintegrasi dengan platform e-commerce, transportasi online, atau layanan digital lainnya.
-
Fungsi: Memungkinkan pengguna melakukan transaksi atau pembelian barang/jasa saat ini dan membayarnya di kemudian hari (misalnya 30 hari kemudian atau dicicil).
-
Mekanisme: Dana tidak dicairkan ke rekening pengguna, melainkan langsung dibayarkan kepada merchant atau penyedia layanan.
Beda Pinjol dan Paylater
Meskipun keduanya adalah bentuk utang, berikut adalah tiga poin penting yang membedakan Pinjol dan PayLater:
1. Tujuan Penggunaan Dana
Pinjol memberikan fleksibilitas penuh karena dananya tunai. Peminjam bebas menggunakan uang itu untuk apa pun.
Sebaliknya, PayLater memiliki penggunaan yang terbatas. Dana tersebut hanya dapat digunakan untuk transaksi atau pembelian di platform tempat layanan PayLater tersebut terintegrasi (misalnya, membayar tiket pesawat di aplikasi A atau membeli pakaian di e-commerce B).
2. Batas Pinjaman dan Tenor
Secara umum, Pinjol seringkali menawarkan batas pinjaman (plafon) yang lebih besar daripada PayLater, terutama Pinjol yang menyediakan pinjaman multiguna. Pinjol juga menawarkan tenor yang lebih panjang, mulai dari beberapa bulan hingga tahunan.
Sementara itu, PayLater biasanya memiliki limit yang lebih kecil dan tenor yang cenderung lebih pendek, seringkali hanya 1 bulan (bayar di akhir bulan) atau cicilan maksimal 12 bulan.
3. Struktur Biaya dan Bunga
-
Pinjol: Biaya terdiri dari bunga harian atau bulanan, biaya administrasi di awal, dan denda keterlambatan. Suku bunga Pinjol legal diatur OJK.
-
PayLater: Biaya terdiri dari biaya layanan/administrasi per transaksi (bisa 0% jika dibayar penuh 30 hari), dan bunga cicilan jika memilih tenor yang lebih panjang. Bunga PayLater cenderung lebih rendah dibandingkan bunga Pinjol, tetapi biaya keterlambatan tetap tinggi.
Mana yang Lebih Baik?
Baik Pinjol maupun PayLater adalah alat yang berguna jika digunakan secara bijak.
-
Pilih Pinjol jika Anda butuh uang tunai untuk kebutuhan mendesak yang tidak bisa dipenuhi oleh transaksi nontunai. Pastikan Pinjol tersebut legal dan memiliki bunga yang wajar.
-
Pilih PayLater jika Anda ingin membeli barang atau jasa sekarang, tetapi gajian masih beberapa minggu lagi, atau jika Anda ingin mencicil pembelian tanpa harus menggunakan kartu kredit konvensional.
Ingatlah bahwa keduanya adalah utang. Setiap kemudahan berutang harus selalu disertai dengan pertimbangan matang atas kemampuan Anda untuk membayar kembali. Jadi, itu dia beda pinjol dan paylater ya! (may)
