Biaya Admin dan Layanan Marketplace Naik di 2025, Penjual Harus Cermat

Jakarta (mediacenterlumajang.com) – Sejumlah marketplace besar di Indonesia, termasuk Shopee, Tokopedia, dan Lazada, kompak menaikkan biaya admin dan layanan di sepanjang tahun 2025. Kenaikan ini memaksa penjual untuk lebih cermat menghitung margin keuntungan agar bisnis tetap kompetitif.
Shopee memberlakukan skema biaya admin baru mulai Juli 2025, berkisar antara 2–8% tergantung kategori produk dan jenis penjual. Selain itu, ada biaya proses pesanan Rp1.250 per transaksi dan tambahan biaya 1,5–3% untuk program gratis ongkir.
Tokopedia menaikkan biaya layanan sejak Mei–Juni 2025, dengan komisi maksimal 10% untuk semua kategori berdasarkan performa toko. Program bebas ongkir juga kini ditanggung seller sebesar 6% dari nilai setiap unit barang.
Lazada menerapkan biaya tetap Rp1.250 per pesanan yang berhasil mulai 1 Agustus 2025. Komisi pada program Free Shipping Max berkisar 1,5%–6% untuk kategori non-elektronik (maksimal Rp20.000 per produk) dan 4% untuk elektronik (maksimal Rp10.000 per produk), sudah termasuk PPN.
Berikut tabel perbandingan skema biaya di ketiga platform:
Platform | Skema Biaya Admin | Biaya Proses Pesanan | Program Ongkir | Komisi Tambahan |
---|---|---|---|---|
Shopee | 2–8%, tergantung kategori dan seller | Rp1.250/transaksi | 1,5–3% untuk program gratis ongkir | Star Seller/Mall 4–5% |
Tokopedia | 1–10%, performa & kategori | Maks 10%/kategori | 6% per unit gratis ongkir | Diskon 20% di subkategori |
Lazada | 1,5–6% Non Elektronik, 4% Elektronik | Rp1.250/transaksi | Komisi program ongkir (max Rp20rb/Rp10rb) | Gratis untuk penjual baru |
Peningkatan biaya ini dipicu oleh upaya marketplace untuk mendukung layanan dan fitur baru. Penjual diharapkan mampu beradaptasi dengan menghitung ulang biaya operasional dan mencari cara untuk mempertahankan daya saing di pasar. (may)