Saham BCA Jadi Primadona Pasar Modal, Begini Prospeknya Tahun Ini

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus menunjukkan dominasinya di pasar saham Indonesia hingga Agustus 2025. Dukungan fundamental kuat, pertumbuhan laba stabil, serta kepercayaan investor lokal maupun asing menjadikan BBCA sebagai salah satu saham paling diminati.
Kinerja Keuangan Saham BCA Semester I 2025: Laba Naik, Efisiensi Terjaga
Paruh pertama 2025, BCA mencatat laba bersih konsolidasi Rp29 triliun, tumbuh 8% dibanding periode sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 7% YoY menjadi Rp42,5 triliun, serta pendapatan non-bunga yang melesat 10,6% ke Rp13,7 triliun.
Total pendapatan operasional mencapai Rp56,2 triliun atau naik 7,8%. Efisiensi kian baik, terlihat dari penurunan cost to income ratio (CIR) ke 29,1%. Dari sisi kredit, penyaluran tumbuh 12,9% YoY menjadi Rp959 triliun, memperkuat pondasi pertumbuhan BCA di berbagai segmen, mulai korporasi hingga UMKM.
Pergerakan Harga Saham dan Sentimen Investor
Pada Agustus 2025, saham BBCA ditutup di level Rp8.700 per lembar, terkoreksi tipis 0,85% pasca aksi jual 1 juta saham oleh Presiden Komisaris Jahja Setiaatmadja. Meski demikian, secara bulanan harga saham naik 2,05% dan melesat 16,87% sejak Mei 2025, menegaskan minat kuat investor.
Valuasi Price to Book Value (PBV) berada di kisaran 3,8–4,5 kali. Meski lebih tinggi dari rata-rata historis, valuasi ini masih dianggap wajar karena posisi BBCA sebagai market leader dengan profitabilitas yang konsisten.
Prospek Investasi 2025: Defensive Stock Pilihan Utama
Mayoritas analis memberi rekomendasi buy, dengan target harga Rp11.000–Rp11.600 per saham. Proyeksi tersebut didukung margin bunga bersih (NIM) stabil di atas 6% serta biaya kredit (cost of credit) rendah 0,3–0,4%.
Dengan kombinasi pertumbuhan laba, ekspansi kredit sehat, dan pengelolaan risiko yang baik, BBCA tetap menjadi saham defensif unggulan. Volatilitas jangka pendek dianggap wajar, sementara fundamentalnya menjadikannya kandidat utama untuk investasi jangka panjang. (may)