Lumajang Gencarkan Program PESAT, Dorong Kemandirian Pangan dari Pekarangan Rumah

0
Lumajang Gencarkan Program PESAT, Dorong Kemandirian Pangan dari Pekarangan Rumah

Lumajang (mediacenterlumajang.com)  – Pemerintah Kabupaten Lumajang memperkuat langkah menuju kemandirian pangan dengan menggiatkan Program PESAT (Pekarangan Sehat), inovasi berbasis rumah tangga yang mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan alternatif.

Program ini menjadi bagian dari dukungan Pemkab Lumajang terhadap agenda nasional ketahanan pangan.

Sejalan dengan Strategi Nasional Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga yang dicanangkan Kementerian Pertanian, serta arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya masyarakat menanam kebutuhan sehari-hari secara mandiri untuk menghadapi krisis pangan global dan fluktuasi harga bahan pokok.

“Kami punya program PESAT. Semua pekarangan rumah warga harus ditanami tanaman pangan. Bisa kelor, cabai, sawi, atau apapun yang mudah ditanam. Dengan begitu, ibu-ibu tidak perlu pusing lagi jika harga cabai mahal di pasar,” tegas Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah).

Program PESAT selaras dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diinisiasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Bank Indonesia.

Melalui pemanfaatan pekarangan rumah, program ini diharapkan mampu menekan tekanan harga di pasar sekaligus menjaga stabilitas pasokan pangan lokal.

“Kalau banyak keluarga menanam sendiri kebutuhan hariannya, otomatis tekanan pada pasar akan berkurang. Ini bisa membantu mengendalikan inflasi secara lokal,” lanjut Bunda Indah.

Selain membantu pengendalian inflasi, PESAT juga berkontribusi pada penguatan gizi keluarga, pemberdayaan perempuan, serta mendukung agenda sustainable food system atau sistem pangan berkelanjutan yang tengah didorong Kementerian PPN/Bappenas.

Pemkab Lumajang menargetkan penerapan PESAT secara menyeluruh, terutama di wilayah rawan pangan dan desa miskin ekstrem. Dukungan teknis mulai dari bibit tanaman, pelatihan, hingga pendampingan akan disediakan Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan TPID Lumajang dan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Program ini juga terintegrasi dengan gerakan PKK dan Posyandu, yang menjadi mitra strategis pemerintah dalam intervensi gizi keluarga. Ke depan, PESAT bahkan akan diperkenalkan sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran praktik hidup sehat di sekolah dan madrasah.

“Kita ingin Lumajang bukan hanya indah, tapi juga tangguh dan mandiri secara pangan. Dari pekarangan rumah, kita bisa menata masa depan,” pungkas Bunda Indah.

Dengan memadukan gerakan lokal dan kebijakan nasional, Lumajang menunjukkan bahwa kekuatan pangan Indonesia dapat dibangun dari desa, dari halaman rumah, dan dari tangan-tangan para ibu. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *