Mendaki Gunung Semeru Kini Wajib Pakai Gelang Pelacak, Apa Itu?

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) resmi menerapkan sistem pendakian baru di jalur Gunung Semeru. Sistem ini memanfaatkan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk meningkatkan keselamatan para pendaki.
Langkah tersebut diambil menyusul banyaknya kasus pendaki yang tersesat, terjatuh, bahkan hilang di jalur Semeru, meski jalur tersebut kerap dianggap “ramah”.
Teknologi RFID memungkinkan posisi pendaki dipantau secara real-time. Sehingga penanganan kondisi darurat bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Jalur Semeru memang memukau. Tapi meski kerap dianggap ‘ramah’, pendakian tetap menyimpan risiko mulai dari tersesat, terjatuh, hingga hilang. Tak jarang, proses evakuasi memakan waktu lama karena sulitnya melacak posisi pendaki,” tulis akun resmi BB TNBTS dalam unggahan Instagram.
Dengan sistem RFID ini, setiap pendaki akan dibekali gelang atau kartu pelacak yang dilengkapi chip mini dan antena.
Chip ini memancarkan sinyal ke menara pemancar di beberapa titik jalur pendakian.
Saat mendekati alat pembaca, chip akan mengirimkan data seperti identitas, lokasi terakhir, serta informasi penting lainnya, yang bisa diakses langsung oleh petugas di pos pendakian.
Dua Alur Pendakian: Dengan dan Tanpa PPGST
Pendaki yang melalui jalur resmi kini dibagi menjadi dua kategori berdasarkan pendampingannya, yakni melalui PPGST (Pusat Pelatihan dan Guide Semeru Terpadu) dan tanpa PPGST (biasanya organisasi pecinta alam, pelajar, atau mahasiswa).
Keduanya diwajibkan mengikuti prosedur pendakian yang telah ditetapkan.
✅ Alur Pendakian dengan PPGST:
-
Menyerahkan berkas pendakian di Kantor RPTN Wilayah Ranupani
-
Menuju posko PPGST untuk mendapatkan pemandu
-
Mengikuti briefing
-
Pemandu menyerahkan berkas ke RPTN untuk aktivasi kartu RFID
-
Pendakian dimulai
-
Tiba di Ranu Kumbolo, pemandu melakukan Tap In kartu RFID
-
Sebelum turun, lakukan Tap Out
-
Setibanya di Ranupani, pemandu mengembalikan kartu dan berkas ke petugas
✅ Alur Pendakian Tanpa PPGST:
-
Ketua rombongan menyerahkan berkas dan KTP ke Kantor RPTN
-
Mengikuti briefing
-
Ketua menyerahkan kembali berkas ke petugas untuk aktivasi RFID
-
Masing-masing pendaki mendapatkan gelang RFID
-
Pendakian dimulai
-
Di Ranu Kumbolo, lakukan Tap In
-
Sebelum pulang, lakukan Tap Out
-
Tiba di Ranupani, semua berkas dan RFID dikembalikan ke petugas
Kenapa Harus Pakai RFID?
Penerapan sistem RFID bukan tanpa alasan. Pendakian Gunung Semeru tetap memiliki risiko tinggi meskipun banyak pendaki menganggap jalurnya aman.
“Dengan kartu/gelang pelacak RFID, posisi pendaki dapat diketahui langsung oleh petugas sehingga lebih mudah dilacak,” tulis BB TNBTS.
Sistem ini dirancang untuk mempercepat waktu tanggap jika terjadi kondisi darurat, mengurangi risiko keterlambatan evakuasi, serta memberikan rasa aman lebih bagi para pendaki dan keluarga mereka. (may)