Amalan di Bulan Muharram, Puasa hingga Memuliakan Anak Yatim

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Bulan Muharram, sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, memiliki posisi istimewa dalam tradisi dan ajaran Islam. Maka dari itu, amalan di bulan Muharram juga begitu penting untuk umat muslim.
Muharram termasuk salah satu dari empat bulan suci yang dimuliakan Allah SWT, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan dan menjauhi perbuatan dosa.
Momentum ini juga menjadi awal tahun baru Hijriah, saat yang tepat untuk melakukan refleksi diri dan memperkuat komitmen dalam beribadah.
Keutamaan Bulan Muharram
Keistimewaan bulan Muharram tercermin dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, salah satunya adalah peristiwa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
Rasulullah SAW menyebut puasa di bulan Muharram sebagai puasa terbaik setelah Ramadhan. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Selain itu, bulan ini juga diyakini sebagai waktu pengampunan dosa dan kesempatan untuk memperbanyak amal saleh.
Allah SWT melipatgandakan pahala bagi setiap amalan yang dilakukan di bulan ini. Sehingga menjadi peluang emas bagi umat Islam untuk meraih keberkahan.
Amalan-Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Berikut beberapa amalan di bulan Muharram yang utama:
1. Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa Asyura (10 Muharram) sangat dianjurkan, bahkan Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa ini dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
Untuk membedakan dengan puasa kaum Yahudi, disunnahkan juga berpuasa sehari sebelumnya (9 Muharram, puasa Tasu’a) dan sebagian ulama menganjurkan menambah sehari setelahnya (11 Muharram).
2. Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
Membaca doa akhir tahun setelah Ashar di hari terakhir Dzulhijjah dan doa awal tahun setelah Maghrib di 1 Muharram menjadi tradisi yang baik, sebagai bentuk permohonan ampunan dan harapan kehidupan yang lebih baik di tahun baru.
3. Shalat Sunnah dan Qiyamul Lail
Selain shalat wajib, memperbanyak shalat sunnah seperti shalat Dhuha, Tahajud, dan shalat malam pada malam pertama Muharram sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Sedekah dan Menambah Nafkah Keluarga
Bersedekah kepada fakir miskin, memberi makan, atau menambah nafkah keluarga di bulan Muharram menjadi amalan yang sangat dianjurkan dan mendatangkan keberkahan.
5. Menyambung Silaturahmi
Mempererat hubungan dengan keluarga, saudara, dan teman dapat menambah pahala dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
6. Mengusap Kepala Anak Yatim
Amalan ini menunjukkan kepedulian sosial dan kasih sayang terhadap anak yatim, serta mendatangkan rahmat Allah SWT.
7. Membaca Surat Al-Ikhlas
Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali di bulan Muharram merupakan amalan yang dianjurkan, dengan harapan mendapatkan pahala yang besar.
8. Amalan Lainnya
Amalan lain yang juga dianjurkan di bulan ini antara lain mandi sunnah, memakai celak mata, memotong kuku, berziarah kepada ulama, serta menjenguk orang sakit.
Makna Muharram sebagai Momentum Hijrah
Selain memperbanyak ibadah, Muharram juga menjadi momentum untuk melakukan introspeksi diri dan hijrah menuju kebaikan.
Awal tahun baru Hijriah adalah saat yang tepat untuk memperbarui niat, memperbaiki amal, dan menata kembali kehidupan agar lebih dekat dengan ajaran Islam.
Dengan memperbanyak amalan di bulan Muharram, umat Islam diharapkan dapat mengawali tahun baru dengan penuh keberkahan, pengampunan, dan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah SWT. (may)