10 Alasan Jangan Terima Tawaran Kerja di Kamboja, Bahaya!

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Industri judi online di Kamboja telah menjadi magnet bagi ribuan pencari kerja dari Indonesia, terutama karena tawaran gaji tinggi dan fasilitas lengkap. Namun, di balik janji manis tersebut, tersembunyi banyak risiko dan bahaya yang kerap luput dari perhatian.
Berikut adalah beberapa alasan kuat mengapa Anda sebaiknya menolak tawaran kerja di Kamboja. Terutama jika pekerjaannya masih belum jelas.
1. Rawan Penipuan dan Perdagangan Manusia
Banyak lowongan kerja di Kamboja yang beredar di media sosial ternyata hanyalah kedok untuk menjerat korban perdagangan manusia. Setelah tiba di sana, pekerja sering kali dipaksa bekerja di bawah ancaman kekerasan, bahkan dokumen pribadi mereka disita sehingga sulit untuk melarikan diri.
2. Kondisi Kerja Eksploitatif
Pekerja judi online di Kamboja umumnya harus bekerja lebih dari 12 jam sehari tanpa hari libur. Gaji yang diterima pun sering kali tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Banyak yang akhirnya merasa seperti budak modern, dipaksa bekerja tanpa perlindungan hukum yang memadai.
3. Ancaman Kekerasan Fisik dan Psikologis
Kasus penyiksaan terhadap pekerja sangat sering terjadi. Bentuknya mulai dari penyetruman, pemukulan, hingga ancaman akan dijual ke sindikat lain jika tidak mencapai target kerja. Banyak korban yang mengalami trauma berat akibat perlakuan tidak manusiawi ini.
4. Tidak Ada Perlindungan Hukum yang Jelas
Indonesia dan Kamboja tidak memiliki kerja sama resmi terkait penempatan pekerja migran di sektor ini. Akibatnya, jika terjadi masalah, pekerja sulit mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik Indonesia maupun Kamboja.
5. Lingkungan Kerja Berisiko Tinggi
Kasino dan perusahaan judi online di Kamboja sering kali menjadi sarang kejahatan terorganisir, mulai dari penipuan siber hingga pencucian uang. Pekerja bisa saja tanpa sadar terlibat dalam aktivitas ilegal yang membahayakan masa depan mereka.
6. Rasa Bersalah dan Tekanan Moral
Banyak pekerja yang akhirnya merasa bersalah karena harus menjerat orang lain, termasuk sesama warga Indonesia, untuk berjudi. Tekanan moral ini membuat banyak pekerja akhirnya memilih keluar, meski dengan risiko besar.
7. Iming-Iming Gaji Besar Tidak Selalu Nyata
Meskipun dijanjikan gaji tinggi, banyak pekerja yang justru menerima upah jauh di bawah harapan. Bahkan, ada yang tidak dibayar sama sekali atau dipotong dengan alasan yang tidak jelas.
8. Sulit Melapor dan Minta Bantuan
Dari puluhan ribu WNI yang bekerja di Kamboja, hanya sebagian kecil yang melapor ke KBRI. Banyak yang takut melapor karena ancaman dari sindikat atau karena tidak tahu harus meminta bantuan ke mana.
9. Risiko Deportasi dan Kriminalisasi
Pemerintah Kamboja beberapa kali melakukan razia besar-besaran terhadap perusahaan judi online. Ribuan pekerja asing, termasuk dari Indonesia, pernah ditangkap dan dideportasi. Kondisi ini membuat status pekerja sangat rentan dan tidak pasti.
10. Masa Depan yang Suram
Bekerja di industri ilegal seperti judi online di luar negeri tidak memberikan jaminan karier jangka panjang. Sebaliknya, justru memperbesar risiko terjebak dalam lingkaran kejahatan dan eksploitasi yang sulit diakhiri.
Tawaran kerja di Kamboja, khususnya di sektor judi online, memang tampak menggiurkan. Namun, risiko yang mengintai jauh lebih besar daripada manfaat yang dijanjikan. Jangan sampai mimpi mencari penghidupan yang lebih baik berubah menjadi mimpi buruk yang menakutkan. Pertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan, dan pastikan selalu mencari informasi serta perlindungan yang memadai sebelum bekerja di luar negeri. (may)
Baca juga: Cara Kerja di Luar Negeri, Syarat dan Dokumennya!