1 Mei Hari Apa? Sejarah, Makna, dan Tradisi di Baliknya

0
1 Mei Hari Apa? Sejarah, Makna, dan Tradisi di Baliknya

Lumajang (mediacenterlumajang.com) – Tanggal 1 Mei setiap tahun ditandai sebagai tanggal merah di kalender Indonesia. Namun, tidak semua orang memahami alasan di balik libur nasional ini. Sebenarnya, 1 Mei hari apa?

1 Mei adalah Hari Buruh Internasional atau yang juga dikenal sebagai May Day, sebuah momentum penting yang diperingati di lebih dari 60 negara sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan kontribusi kaum pekerja di seluruh dunia.

Sejarah Singkat Hari Buruh Internasional

Akar sejarah Hari Buruh bermula dari perjuangan kelas pekerja pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat. Kala itu, para buruh dihadapkan pada jam kerja yang sangat panjang, antara 10 hingga 16 jam per hari, dengan kondisi kerja yang berat dan upah yang rendah.

Pada 1 Mei 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat menggelar aksi mogok massal menuntut jam kerja yang lebih manusiawi, yakni delapan jam sehari. Aksi ini berpuncak pada tragedi Haymarket di Chicago, di mana terjadi bentrokan antara buruh dan polisi yang menewaskan serta melukai banyak orang.

Peristiwa Haymarket menjadi simbol perjuangan buruh global. Sebagai bentuk solidaritas, Kongres Sosialis Internasional di Paris pada tahun 1889 menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Sejak saat itu, tanggal ini diperingati oleh kaum pekerja di seluruh dunia sebagai hari perjuangan untuk hak-hak pekerja, seperti jam kerja yang adil, upah layak, dan kondisi kerja yang aman.

Hari Buruh di Indonesia

Di Indonesia, peringatan Hari Buruh pertama kali dilakukan pada 1 Mei 1918 oleh serikat buruh Kung Tang Hwee di Semarang. Namun, perayaan ini sempat dilarang pada masa Orde Baru dan baru kembali diizinkan setelah era reformasi.

Sejak tahun 2013, melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, 1 Mei resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional sebagai bentuk penghargaan atas peran penting buruh dalam pembangunan bangsa.

Pada setiap peringatan 1 Mei, buruh di berbagai daerah di Indonesia biasanya menggelar aksi damai, demonstrasi, orasi publik, hingga pertunjukan teatrikal untuk menyuarakan tuntutan dan aspirasi mereka terkait hak-hak ketenagakerjaan yang masih perlu diperjuangkan.

Tradisi May Day di Dunia

Menariknya, peringatan 1 Mei tidak hanya identik dengan aksi protes atau demonstrasi. Di berbagai negara, May Day juga dirayakan dengan tradisi unik yang sarat makna budaya:

  • Inggris: Parade dengan kostum “Jack in the Green” dan tarian di sekitar tiang maypole yang dihiasi pita warna-warni.

  • Skotlandia: Festival Beltane, sebuah festival api yang berakar dari budaya Celtic, menandai datangnya musim semi.

  • Prancis: Tradisi memberi bunga lili putih yang diikat pita merah sebagai simbol keberuntungan dan keseimbangan hidup.

  • Italia: Piknik bersama keluarga dan teman, diiringi lagu-lagu musim semi dan saling berbagi bunga.

  • Finlandia: Festival Vappu, di mana masyarakat berkumpul, menikmati hidangan khas, dan menghiasi patung dengan topi.

  • Jerman: Perayaan dengan menikmati bir hitam spesial dan musik lokal yang memperkuat rasa kebersamaan.

  • Hawaii: May Day dikenal sebagai Lei Day, dirayakan dengan festival budaya dan pembuatan kalung bunga Lei.

Makna dan Refleksi

Hari Buruh Internasional bukan sekadar hari libur atau ajang demonstrasi. Lebih dari itu, 1 Mei adalah simbol perjuangan panjang kaum pekerja untuk mendapatkan hak-hak dasar dan keadilan sosial.

Peringatan ini menjadi momen refleksi bagi seluruh masyarakat untuk terus memperjuangkan kesejahteraan pekerja, memperkuat solidaritas, dan menjaga hubungan industrial yang sehat dan berkeadilan.

Jadi, jika Anda bertanya “1 Mei hari apa?”, jawabannya adalah Hari Buruh Internasional, hari yang penuh sejarah, makna, dan semangat solidaritas pekerja di seluruh dunia. (may)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

www.mediacenterlumajang.com